Views: 15
MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan kegiatan praktik baik pembelajaran secara daring melalui google meet pada Kamis (29/8) pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan guna peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dan peningkatan skill bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan jumlah 115 peserta. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi dengan Metode TGT (Team Games Tournament) dan Strategi Tuntas Aksi Nyata di PMM.

Diawali dengan acara pembukaan, Sriyono, M. Pd. Selaku Ketua MGMP Kabupaten Wonogiri menyampaikan kegiatan praktik baik ini sudah dilaksanakan secara daring sebanyak 2 kali dan untuk kegiatan luring akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wonogiri pada tanggal 3 Oktober 2024 dengan pemateri dari Badan Balai Bahasa. Selain itu, beliau juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi positif kepada dua narasumber dalam kegiatan praktik baik ini.
Kegiatan yang pertama disampaikan oleh Galuh Dwi Anindyawati, S. Pd. yang merupakan guru SMP Negeri 1 Slogohimo dengan materi Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi dengan Metode TGT (Team Games Tournament). Langkah pertama pembelajaran dengan metode TGT adalah menyiapkan media berupa buku tempel atau scrapbook. Penilaian dalam kegiatan ini menggunakan penilaian formatif dengan skema membagi menjadi beberapa kelompok atau tim diskusi dengan skema pembagian kelompok, diskusi, presentasi dan kuis. Peserta didik menuangkan hasil diskusi ke dalam media kertas karton, kemudian guru melakukan pembimbingan intensif untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap tugas yang diberikan.




Selanjutnya, materi yang kedua adalah Strategi Menuntaskan Aksi Nyata di PMM yang disampaikan oleh Septiya Parwiyanti, S. Pd dari SMP Negeri 4 Purwantoro. Dalam kegiatan ini, beliau menyampaikan pelatihan mandiri di PMM merupakan salah satu pengembangan kompetensi guru berupa mengerjakan tugas aksi nyata setelah menyelesaikan satu topik pelatihan mandiri. Dalam mengerjakan pelatihan mandiri ini tentunya ada berbagai kendala seperti waktu yang terbatas, akses teknologi, motivasi, kurangnya pemahaman teknologi, beban administrasi, relevansi materi, dan kendala pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan berbagai langkah sehingga bisa menuntaskan aksi nyata di PMM. Langkah-langkah tersebut adalah manajemen waktu yang baik, adanya motivasi dalam diri, dukungan dari pihak sekolah, fasilitas teknologi yang memadai, relevansi aplikasi praktis, refleksi dan evaluasi, jaringan dan kolaborasi, serta keseimbangan.
Pada tahap penyelesaian pelatihan mandiri kita perlu mempelajari dan menyelesaikan semua modul yang ada pada topik tersebut dan melaksanakan aksi nyata untuk mendemontrasikan pemahaman dari semua modul yang dipelajari dalam satu topik , kemudian menuangkan aksi nyata dalam bentuk dokumen tertulis dalam format pdf maksimal 10 MB.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto-foto peserta diklat. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat bagi guru untuk membuat variasi dalam pembelajaran serta motivasi agar bisa menuntaskan aksi nyata secara cepat dan tepat.
Nevita Nur Kholivah, S. Pd. (SMPIT Al Huda Wonogiri)