Views: 57
Sabtu, 21 Desember 2024 disela sela kesibukan penerimaan hasil belajar peserta didik, Tim Kreasi 01 Wonogiri tetap mengadakan webinar secara daring tentang Pengelolaan Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Wujudkan ASN yang Bermutu. Kegiatan ini menghadirkan Tarmo selaku Kabid PTK Dinas P dan K Kabupaten Wonogiri dan Budi Prayitno kepala SD Ngeri 1 Giriharjo sebagai narasumber yang kompeten dibidangnya. Acara ini dipandu Ningtyas K dan Herma R sebagai moderator. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB.
Pudy Sri Maryatmo sebagai Ketua Tim Kreasi 01 memberikan sambutan
Webinar Pengelolaan Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Wujudkan ASN yang Bermutu ini diawali dengan pembukaan dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan Mars Kreasi 01 Wonogiri. Selanjutnya Pudi Sri Maryatmo selaku ketua Tim Kreatif Subrayon 01 Wonogiri sekaligus ketua panitia kegiatan memberikan laporan Sebanyak 217 peserta yang mengikuti acara ini terdiri 89 peserta mengikuti zoom meeting dan lainnya mengikuti secara steaming di youtobe. Kegiatan ini merupakan rangkaian program kegiatan yang direncanakan oleh Tim Kreasi 01 Wonogiri Tahun 2025 antara lain : kegiatan Workshop Pendekatan Deep Learning Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) Wujudkan Pendidikan yang Bermutu yang akan dilaksanakan pada 11 Januari 2025. Program kedua Seminar Penguatan Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran yang direncanakan pada bulan Februari 2025 dan yang terakhir Berbagi Praktik Baik yang dikemas dalam Talkshow Pembelajaran Berpusan Pada Murid dalam Mewujudkan Student Agency yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2025. Beliau menekankan bahwa rangkaian kegiatan ini bukan hanya untuk memburu sertifikat namun juga sebagai salah satu peningkatan kualitas untuk menuju guru yang bermutu. Harapannya guru khususnya di Kabupaten Wonogiri memiliki upaya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru agar dapat melaksanakan tugas pokok dan kewajiban dengan baik.
Saleha selaku sekretaris MKKS SR 01 Wonogiri memberikan sambutan
Sambutan kedua disampaikan oleh Saleha selaku sekretaris MKKS SR 01 Wonogiri sekaligus Kepala SMP Negeri 4 Wonogiri. Beliau menyapa kepada seluruh peserta Webinar dengan menyampaikan sebuah sair yang membuat para peserta antusias mendengarkan. Secara garis besar beliau mendukung program- program yang direncanakan oleh Tim Kreasi 01 untuk mewujudkan guru yang bermutu melalui 2 seminar dan 1 berbagi praktik baik. Momentum kegiatan ini sangat tepat untuk menjawab semua pertanyaan para guru dalam menghadapi pengelolaan kinerja yang dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Beliau juga mengharapkan dengan agenda kegiatan seperti ini menjadi salah satu penyemangat bagi guru di Kabupaten Wonogiri.
Tarmo sebagai narasumber pertama sekaligus Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tarmo sebagai narasumber pertama sekaligus Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri menyampaikan bahwa seorang guru akan ketinggalan informasi apabila tidak mengikuti kegiatan – kegiatan pengembangan diri seperti yang diadakan oleh Tim Kreasi 01 Wonogiri. Dalam rangka pengelolaan kinerja guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Wonogiri mengirimkan dua orang untuk menghadiri diklat Pengelolaan Kinerja Guru yang dilaksanakan di Jakarta. Salah satu perwakilan yang mewakili kabupaten Wonogiri yaitu narasumber yang akan menyampaikan inti kegiatan pada kali ini. Tarmo juga mengutip 6 Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang dipaparkan oleh Mendikdasmen, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Dalam menerapkan program dan kebijakannya, Kemendikdasmen akan menggalakkan partisipasi dari seluruh ekosistem pendidikan. 6 Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tersebut adalah: 1. Penguatan Pendidikan Karakter, 2. Wajib belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan, 3. Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru, 4.Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi, 5. Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana, 6.Pembangunan Bahasa dan Sastra. Program-program ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi sektor pendidikan, mulai dari peningkatan kualitas pembelajaran hingga pemerataan akses pendidikan. Di akhir penyampaiannya, beiau juga mengutip dipaparkan oleh Mendikdasmen, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. bahwa Salah satu fokus dalam Penguatan Pendidikan Karakter adalah peluncuran program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini menyimpan pesan mendalam untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia. Tujuh kebiasaan yang dimaksud meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan tidur cepat. Dari perspektif agama, filsafat, dan ilmu pendidikan, kebiasaan ini diharapkan menjadi fondasi karakter anak-anak Indonesia yang bermanfaat bagi diri mereka dan masa depan bangsa.
Inti kegiatan Webinar Pengelolaan Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Wujudkan ASN yang Bermutu disampaikan oleh Budi Prayitno kepala SD Ngeri 1 Giriharjo sekaligus pengelola e-Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. Beliau menyampaikan hasil yang diperoleh dari diklat yang diadakan di Jakarta terkait pengelolaan e-Kinerja yang meliputi Penetapan Kinerja di tahun 2024 dan Pengelolaan Kinerja di tahun 2025. Bahwasannya aplikasi Kinerja PMM sudah terintegrasi pada aplikasi Kinerja di BKN karena itu perubahan data pada PMM dan aplikasi dari BKN akan menyesuiakan secara berkala. Lebih lanjut dalam memahami tampilan pada aplikasi PMM beliau secara langsung menampilkan tanyangan perbedaaan kinerja pada aplikasi PMM tahun 2024 dan tahun 2025.
Secara garis besar pengelolaan kinerja tahun 2025 lebih simpel, lebih mudah, tepat sasaran karena dalam 1 tahun cukup 1 perencanaan yang dibuat. Indikator kompetensi indikator kompetensi kepala sekolah yang tercantum dalam Perdirjen GTK No. 7327 Tahun 2023 meliputi :1. Orientasi berpusat pada peserta didik, 2.Pemberdayaan warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, 3.Kolaborasi untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan, 4. Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan.Perdirjen GTK No. 7327 Tahun 2023 mengatur model kompetensi kepala sekolah yang meliputi kompetensi teknis, manajerial, kepribadian, sosial, dan sosial budaya. Model kompetensi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan instrumen pemetaan kompetensi, penilaian kinerja, dan pengembangan kompetensi kepala sekolah. Sedangkan indikator kompetensi guru mengacu Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Perdirjen) Nomor 2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru memiliki 12 indikator dan 41 sub indikator untuk 4 kompetensi guru, yaitu: Pedagogik, Kepribadian, Sosial, Profesional. Perdirjen ini bertujuan untuk mendorong percepatan transformasi pendidikan dalam kebijakan merdeka belajar. Model Kompetensi Guru ini akan membantu guru mengevaluasi kompetensinya dan membantu pemangku kepentingan untuk merancang peningkatan kompetensi guru.
Budi Prayitno selaku narasumber memberikan pemaparan materi
beliau juga memaparkan tentang pengelolaan kinerja tahun 2025 memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: Fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran, Pengelolaan kinerja tahun 2025 menekankan pada penyederhanaan proses agar fokus utama dapat terarah pada peningkatan kualitas pembelajaran murid, Lebih efisien, Pengelolaan kinerja tahun 2025 akan lebih efisien dan terfokus pada peningkatan kualitas pengajaran, Pengisian sekali setiap tahun, Pengisian pengelolaan kinerja akan dilaksanakan sekali setiap tahun, Terintegrasi dengan layanan kinerja BKN. Sistem pengelolaan kinerja terbaru ini terintegrasi dengan layanan kinerja BKN, yang mendukung berbagai aspek kepegawaian seperti kenaikan pangkat dan manajemen talenta.
Pada sesi tanyajawab terdapat dua pertanyaan. Sutarno menanyakan apakah guru yang akan pensiun tetap melaksanakan pengelolaan kinerja di tahun 2025. Dan pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh narasumber bahwa selama guru belum pensiun maka tetap malaksanakan pengelolaan kinerja. Kedua, Ernawati menanyakan apakah yang menjadi tolak ukur jika pengelolaan kinerja tidak ada poinnya. Maka jawaban narasumber atas pertanyaan kedua adalah segala aspek tolak ukur penilaian kinerja semua diatur pada Perdirjen Nomor 2626 dan Nomor 7327 Tahun 2023.
Dipenghujung penyampaiannya, Budi Prayitno menekankan yang pertama, di Tahun 2025 diharapkan guru sebagai pendidik lebih dapat berfokus dalam pembelajaran tanpa memikirkan sisi lain untuk pengelolaan kinerja karena akan lebih dipermudah. Kedua, meskipun tidak ada kewajiban pengumpulan sertifikat pengembangan diri namun hal ini tetap penting bagi guru dalam rangka peningkatan kompetensi seorang guru yang bermutu.
Webinar hari ini ditutup dengan pengumuman T-Sirt gratis dari Tim Kreasi untuk 25 peserta yang terpilih.
(Tim Kreasi 01 Wonogiri)