Views: 23
Drs. Heru Supriyono, Winoto, S.Pd, dan Intan Putri Cahyani, S.Pd_SMP Negeri 2 Nguntoronadi
Terletak di daerah wilayah Semin Nguntoronadi masuk menanjak ke atas perbukitan dari jalan raya Wonogiri Pacitan KM 24 SMP Negeri 2 Nguntoronadi berdiri sejak tahun 1997. Pada awalnya menampung siswa dari 6 Sekolah Dasar dari dua desa dan satu kalurahan yaitu desa Semin, desa Ngadipiro dan Kalurahan Beji. Dengan jumlah rombel pasang surut sesuai jumlah siswa Sekolah Dasar sekitarnya tidak terbayangkan ada siswa baru dari luar wilayah tersebut kecuali siswa dari Jakarta yang orang tuanya penduduk asli daerah yang boro. Setelah 2 ( dua ) dekade keberadaan SMP Negeri 2 Nguntoronadi nampak geliat perkembangan dan perubahan peta asal siswa baru yang berasal dari luar wilayah Semin, Beji dan Ngadipiro bahkan siswa baru tersebut meliputi lintas kecamatan / Kabupaten bahkan lintas propinsi lintas pulau. Hal itu terjadi setelah Budi Sudaryatmo selaku kepala sekolah berani melakukan terobosan yang ekstrim dengan membuka program kelas khusus olahraga cabang sepak bola yang mampu menambah jumlah siswa 1 ( satu ) kelas pada tiap jenjangnya.



Pendekatan proses pembelajaran yang diterapakan pada SMP Negeri 2 Nguntoronadi diarahkan pada peningkatan kualitas akademik, penguatan karakter dan upaya menumbuhkembangkan rasa cinta lingkungannya. Secara khusus SMP Negeri 2 Nguntoronadi telah melakukan kerjasama dengan dinas Lingkungan Hidup dalam rangka penanaman pohon sebagai media pembelajaran peningkatan kesadaran siswa terhadap alam. Pembelajaran inipun juga diintegrasikan dalam mata pelajaran IPA. Demikian pula dengan perilaku ramah air dengan begitu banyak untuk kebutuhan mandi cuci kakus ( MCK ) siswa KKO yang tinggal di mess sekolah maka perlu ditanamkan kesadaran para siswa secara umum dan secara lebih khusus kepada siswa KKO. Mulai dari bagaimana mengelola air tidak berperilaku boros air meliputi mematikan kran ketika tidak digunakan, menggunakan air untuk mandi secukupnya.
Menyikapi sisi kesehatan para siswa KKO yang jumlahnya banyak dalam suatu mess dalam waktu yang lama maka diberikan pemahaman dan pendampingan terhadap kebersihan diri dan sanitasi lingkungan sebab dimungkinkan munculnya penyakit seperti kudis, scabies dll. Materi pengajaran ini juga terintegrasi melalui pembelajaran Penjas Orkes. Para siswa diberikan pemahaman tentang cara mengantisipasi munculnya penyakit anak mess seperti tersebut di atas seperti misalnya menjaga kebersihan diri, tidak bertukar pakaian, mencuci baju menggunakan sabun, mengganti sprei/sarung bantal/guling secara berkala. Menjaga lingkungan sekitarpun menjadi hal yang pokok diajarkan dengan penuh harapan para siswa mampu memiliki rasa peduli terhadap alam sekitarnya yang paling sederhana adalah mampu mengelola sampah sehingga dapat membantu kelestarian lingkungan yang bebas sampah.



Gerakan Jum’at bersih rutin dilakukan secara terjadwal dalam rangka mengajak para siswa untuk ikut terlibat langsung dalam menjaga, merawat dan mencintai lingkungannya. Dari kebiasaan tersebut diharapkan para siswa sedikit demi sedikit akan memiliki rasa peduli terhadap alam sekitarnya. Contoh dan teladan dari para guru dan karyawan serasa mampu membangkitkan motivasi para siswa untuk berani tanpa ragu – ragu ataupun canggung dalam mengelola lingkungan termasuk mengelola sampah Dimana permasalahan sampah sudah pasti menjadi hal yang ungent untuk diperhatikan dan dikelola dengan baik guna menjaga Kesehatan sanitasi lingkungan. Bisa kita bayangkan jumlah siswa yang banyak pasti setiap harinya akan menimbulkan / menghasilkan sampah akibat perilaku jajan mereka. Melalui Kerjasama dengan berbagai pihak termasuk UPTD Puskesmas, SMP Negeri 2 Nguntoronadi berupaya secara diri untuk membangun kesadaran seluruh warga sekolah untuk benar – benar mengarusutamakan perhatikan terhadap Kesehatan diri dan lingkungan sehingga diharapkan SMP Negeri 2 Nguntoronadi menjadi sekolah sehat yang pada akhirnya kenyamana lingkungan akan memberikan dampak terhadap proses belajar dan Latihan bagi seluruh warga sekolahnya, dapat mencapai tujuan dalam peningkatan kualitas akademik, ketrampilan dan penguatan karater siswa.