Views: 11
Endang Martuti, S.Pd._SMP Negeri 2 Jatisrono
Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang baik bagi pertumbuhan karakter peserta didik. Segala peristiwa yang terjadi di dalam sekolah dapat disatukan dalam program pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan usaha bersama dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan sebuah kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter. Kondisi lingkungan saat ini semakin memprihatinkan. Hal ini karena tindakan manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam dan lingkungan serta tidak peduli akan akibatnya, maka mengubah perilaku menjadi prioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Pendidikan karakter peduli lingkungan perlu diimplementasikan di lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter peduli lingkungan merupakan salah satu dari delapan belas nilai karakter yang dideskripsikan sebagai sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya. Serta mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Karakter peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib di implementasikan bagi sekolah disetiap jenjang pendidikan. Di sisi lain, sekolah alam merupakan sekolah yang menggunakan pembelajaran berbasis alam atau sekolah yang menggunakan pendekatan pada alam. Sekolah alam harapannya lebih menonjol dalam membentuk karakter peserta didik yang peduli terhadap lingkungan.
SMP Negeri 2 Jatisrono merupakan sekolah yang menawarkan bagaimana mengajak peserta didik untuk akrab dengan alam, sekaligus menjadikan semangat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Peserta didik memiliki sikap mental yang kuat, ia menjadi penyayang terhadap tumbuhan, binatang, dan juga alam sekitar serta memiliki sikap yang baik dan ramah terhadap lingkungan alam. SMP Negeri 2 Jatisrono melalui proses pembelajaran di sekolah memilki harapan juga dapat mengembangkan potensi peserta didik sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dan membentuk karakter peserta didik yang peduli terhadap lingkungannya.



Pendidikan karakter peduli lingkungan merupakan salah satu dari delapan belas karakter yang ditetapkan oleh Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional. Karakter peduli lingkungan diartikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya merawat lingkungan alam dan mencegah kerusakan pada lingkungan, supaya lingkungan alam tetap terjaga akan kelestariannya. Melakukan perubahan terhadap alam, tidak perlu berlomba- lomba untuk menghijaukan lingkungan alam yang lebih luas, tetapi lakukanlah perubahan untuk lingkungan yang ada di sekitar kita terlebih dahulu seperti di sekolah. Lingkungan yang kondisi alamnya baik merupakan cerminan nilai moral yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut, penanaman kepedulian terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan di lingkungan sekolah perlu dilakukan sejak dini termasuk siswa di Sekolah SMP Negeri 2 Jatisrono.
SMP Negeri 2 Jatisrono memiliki lahan seluas 19.500 m2 sehingga mempunyai hutan sekolah dengan keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang sangat tinggi. Keanekaragaman tumbuhan di SMP Negeri 2 Jatisrono terdapat sekitar 2.000 lebih jenis tumbuhan yang di dominasi tanaman keras, tumbuhan hortikultura, bunga, buah-buahan dan tanaman toga atau empon-empon (apotik hidup) sehingga di lingkungan kebun sekolah banyak di hasil tanaman rempah-rempah yang dapat di manfaatkan sebagai obat herbal/tradisional atau makanan dan minuman. Dilingkungan sekolah, pengelolaan hasil hutan sekolah dan hasil kebun di sekolah membutuhkan perhatian serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak-anak warga belajar tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswinya. Salah satu parameter sekolah yang baik adalah berwawasan lingkungan.


Terdapat berbagai cara atau jalan dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, bisa yang mencakup dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran tentang tanaman apotik hidup yang ada di SMP Negeri 2 Jatisrono selain di tanam di kebun sekolah juga di tanam di pot yaitu dalam bentuk TOGALAMPOT ( Tanaman Obat Keluarga Dalam Pot) dalam hal digunakan untuk pembelajaran/edukasi pada siswa-siswi tentang manfaat dari berbagai macam jenis tanaman yang termasuk dalam apotik hidup/toga untuk kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah Memanfaatkan lahan kebun sekolah sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis. Dapat memproduksi wedang espero yang berupa minuman herbal/minuman tradisional yang berasal dari tanaman toga/apotik hidup di kebun sekolah. Meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman toga/apotik hidup di sekolah/masyarakat. Meningkatkan kemandirian peserta dalam hal penyediaan minuman tradisional hingga tidak tergantung dari minuman buatan pabrik. Melestarikan minuman leluhur budaya jawa.