Views: 1

MGMP Bahasa Indonesia SR 01 Kabupaten Wonogiri, hari ini, Kamis, 1 Oktober 2020 mengadakan pertemuan dengan suasana yang berbeda dengan mengambil tema “Serba-serbi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di Masa Pandemi Covid-19”.  Pertemuan ini mengambil tema tersebut karena dilatarbelakangi adanya banyak hal yang dialami para guru dalam melaksanakan pembelajaran secara daring ini. Di sini para guru bisa saling tukar/sharing pengalaman mengajar mereka. Tentu diharapkan secara tidak langsung akan menambah wawasan metode mengajar bagi guru-guru.

Kegiatan vicon ini dimulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB dan diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran bahasa Indonesia di Subrayon 01 Kabupaten Wonogiri. Sebagai narasumber pada vicon ini adalah Bapak Sriyono, M.Pd., Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Wonogiri.

Peserta yang bergabung hingga akhir pertemuan sejumlah 44 orang dari data riil guru bahasa Indonesia di Subrayon 01 sekitar 80 orang. Ketidakikutsertaan guru pada kegitana vicon ini, karena ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan (mengikuti webinar yang lainnya; ada jam mengajar, dsb.). Ada juga yang tidak bisa bergabung di pertemuan vicon, karena akan menyelesaikan PTK. Semoga pada pertemuan-pertemuan yang akan datang seluruh guru bahasa Indonesia SR 01 bisa bergabung di link meeting room.   

Pertemuan hari ini diawali dengan pengantar oleh host, Bapak Sriyono, S.Pd., guru bahasa Indonesia SMP IT Al-Huda Wonogiri. Selanjutnya waktu diserahkan kepada moderator, Ibu Ernawati, S. Pd., M. Pd. selaku Ketua MGMP Bahasa Indonesia SR 01 Kabupaten Wonogiriuntuk membuka pertemuan. Beliau menyampaikan tujuan kegiatan adalah agar bapak ibu guru peserta vicon dapat belajar dari pengalaman mengajar selama PJJ ini dari guru-guru lain. Selain itu, guru diharapkan juga mau mengenal platform-platform lain sebagai tambahan wawasan.

Beliau berpesan agar peserta dapat mengikuti  kegiatan ini  sampai selesai dan bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat  dalam kegiatan webinar kali ini. Diharapkan bapak/ibu guru lebih selektif dalam kegiatan PJJ ke depannya. Sesuai tema di atas, narasumber menyampaikan materi tentang platform-platform yang bisa digunakan oleh guru selama PJJ (pembelajaran daring). Beberapa platform yang beliau sampaikan di antaranya:  Rumah Belajar, Google Classroom, Belajar Online, Kelas Pintar, Microsoft Education / TEAMSFacebook Group, Telegram Group, Whatsaap Group.

Pengelolaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) memang agak membutuhkan waktu, untuk menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan presensi, dsb. Bagaimanapun pembelajaran yang dilaksanakan guru diharapkan adanya keaktifan siswa. Menurut Bapak Sriyono, M.Pd. ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam mengelola kelas belajar jarak jauh, yaitu: 1) Mengondisikan, 2) Aktifkan, dan 3) Umpan Balik. Untuk lebih mudahnya disingkat dengan akronim “MAU”.

Penjelasan dari akronim “MAU” adalah sebagai berikut: mengondisikan (dalam kelas daring, agar pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa dapat menjadi partisipan aktif sebaiknya memperhatikan: Jumlah siswa yang bergabung dalam kelas daring, kemampuan siswa dalam menggunakan aplikasi, Sediakan waktu yang cukup untuk membahas topik, Jangan lupa untuk menyapa siswa/menyebut nama seperti berada pada kelas biasa, Alokasikan waktu tanya jawab saat pembelajaran berlangsung atau di grup (jika waktu kelas daring sudah habis) agar menjadi pembelajaran untuk semua partisipan), aktifkan( dalam pembelajaran jarak jauh bapak/ibu perlu mengaktifkan siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan di antaranya: penjelasan singkat dan sistematis. Hindari penjelasan teori panjang lebar, kalau memungkinkan, ada 1orang yang menjadi asisten untuk menampung pertanyaan atau mengurus hal lainnya, berilah tugas yang menyenangkan dan tidak terlalu banyak.m ateri belajar tidak harus sesuai dengan kuriulum (tidak harus menuntaskan materi)ebih fokus pada pendidikan kecakapan hidup, Sesuai minat dan kondisi setiap siswa, termasuk memperhatikan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah, Jangan lupa untuk memberikan pujian pada anak saat anak bertanya, berpendapat maupun saat mengumpulkan tugasnya, dalam kegiatan mengaktifkan siswa bentuk hasil tugas siswa dapat berupa, Foto, video, rekaman, tulisan, gambar, komik, puisi, cerpen, karikatur), umpan balik (Umpan balik yang diberikan sebaiknya bersifat kualitatif dengan cara memberi komentar langsung saat anak mengirimkan hasil tugasnya melalui WA, Messenger, Postingan FB, atau yang lain, umpan  yang diberikan sebaiknya dapat berguna bagi guru dan siswa, Umpan balik yang diberikan tidak harus dengan nilai kuantitatif)

Dalam pembelajaran jarak jauh banyak platform yang digunakan. untuk itu, guru perlu memilih beberapa platform yang sesuai dengan kondisi yang ada. Yang perlu diperhatikan pada saat memilih platform yaitu guru perlu memastikan bahwa platform tersebut benar-benar dikuasai oleh guru dan sudah disosialisasikan pada peserta didik.  pembelajaran jarak jauh perlu dirancang secara matang agar dapat memfasilitasi pembelajaran peserta didik secara optimal. Dalam pembelajaran  jarak jauh banyak kendala yang dihadapi baik guru maupun siswa. yang paling penting guru bisa mengkondisikan situasi yang ada dengan baik.

Pada kegiatan ini banyak manfaat yang bisa dipetik sehingga guru-guru bisa mengambil hal-hal yang baik untuk bisa diterapkan dan dilaksanakan di sekolah masing-masing. penyampaian materi ini sangat menarik yaitu membahas tentang serba-serbi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di masa pandemi, pada situasi pandemi Covid-19 ini , yang mengharuskan kita berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran. kita sebagai pendidik, harus berperan aktif dalam PJJ.

Di akhir paparannya, narasumber mengajak untuk selalu belajar, utamanya dengan platform–platform yang akan digunakan dalam PJJ. Moderator selanjutnya membuka sesi tanya jawab, narasumber menjawab beberapa pertanyaan dari peserta vicon. tepat pukul 11.00 kegiatan selesai dan semua berjalan dengan lancar.

Ada hikmah besar di balik situasi PJJ ini, yaitu kita “dipaksa” untuk belajar IT, kita “dipaksa” untuk sabar dan bijak menghadapai kendala yang ada, kita “dipaksa” untuk menghagai orang lain (meskipun dia adalah seorang siswa)

Semoga dengan kegiatan ini mampu menambah semangat kita dalam menghadapi kondisi pandemi ini serta mempererat tali silaturahim di antara guru mapel bahasa Indonesia di Kabupaten Wonogiri. Mari kita tingkatkan daya kreativitas dan inovasi kita dalam menghadapi pandemi  ini. Semoga Covid-19 segera lenyap dari bumi, pendidikan kembali “sumringah” dengan pembelajaran tatap muka di sekolah.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *