Views: 109
TIM KREASI 01_Wonogiri
SABTU, 25 Januari 2025 Tim Kreasif Subrayon 01 Wonogiri (KREASI01) Wonogiri bersama MKKS SR 01 Wonogiri kembali mengadakan Webinar Desiminasi Artikel Pendekatan Deep Learning Berwawasan Lingkungan Adiwiyata. Bukan tanpa alasan Kreasi 01 Wonogiri mengadakan kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang diadakan hari Sabtu pekan lalu. Dari pemeparan materi yang sudah diberikan sebelumnya, para peserta ditugaskan untuk membuat artikel minimal tiap sekolah satu artikel tentang pendekatan pembelajaran yang berwawasan lingkungan Adiwiyata pada sekolah masing- masing. Kreasi 01 Wonogiri sebagai panitia mempublikasikan hasil inovasi sekolah berupa artikel pada website resmi Kreasi 01 dan memilih peserta untuk mendesiminasikan inovasi sekolahnya pada webinar kali ini.
Tepat pukul 09.00 WIB Webinar Desiminasi Artikel Pendekatan Deep Learning Berwawasan Lingkungan Adiwiyata dimulai secara daring. Acara dipandu Cristina Ninik Rahayu Guru SMP Negeri 1 Selogiri dan Ernawati Guru SMP Negeri 6 Wonogiri. Setelah lagu Indonesia Raya berkumandang diikuti mars Kreasi 01 Wonogiri untuk menambah semangat dalam kegiatan webinar kali ini.


Sambutan pertama disampaikan oleh Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. Sebagai awalannya, Tarmo menyampaikan Program Sekolah Peduli Lingkungan (PSPSL) yang harus dimiliki oleh sekolah. Program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pelestarian lingkungan hidup. Program ini juga diharapkan dapat membuat siswa menjadi agen perubahan yang peduli dan bertanggung jawab serta berkarakter. Salah satu program sekolah peduli lingkungan yang dikenal adalah Program Adiwiyata. Program ini merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Progam Sekolah Peduli Lingkungan harus membutuhkan motor penggerak dalam pelaksanaannya antara lain Kepala Sekolah dan guru yang peduli dengan budaya lingkungan. Motor penggerak ini harus berkomitmen untuk bergeak, konsisten dan berkelanjutan. Beliau juga menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri bahwa sekolah diharapkan melakukan penanaman tanaman di saat musim penghujan ini sehingga nantinya saat musim kemarau masih tetap merasakan suasana yang rindang disekolahan. Di akhir sambutannya, Tarmo juga mengapresiasi kepada 3 peserta yang akan mendesiminasikan inovasinya di webinar kali ini dan berpesan untuk menuliskan artikel inovasinya sehingga menjadi suatu yang bisa menjadikan sekolah adiwiyata ataupun WIA dan IGA. Harapannya sekolah akan lebih tertata, nyaman dan pembelajaran menjadi bermakna.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh ketua Kreasi 01 Wonogiri Pudy Sri Maryatmo sebagai panitia kegiatan kali ini. Beliau melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaiana kegiatan dari program Tim Kreasi 01 Wonogiri bersama MKKS Subrayon 01 Wonogiri. Beliau mengutip apa yang disampaikan oleh kebijakan Kementrian Dasar dan Menengah bahwa pendidikan saat ini diharapkan menjadikan pembelajaran yang bermakna dengan pendekatan Deep Learning. Beliau berharap dari pemaparan peserta desiminasi kali ini dapat memberikan masukan, saran dan kritikan agar dapat diterapkan di sekolah masing- masing dengan lebih sempurna. Dari semua jenjang peserta yang mengikuti kegiatan ini juga diharapkan mampu berkolaborasi dan bekerjasama dalam mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna. Sebagai penutupnya beliau mengharapkan kepada seluruh peserta membuat artikel terkait inovasi dan akan dibuatkan e sertifikat bagi satuan pendidikan sebagai bentuk mewujudkan Kabupaten Wonogiri yang Maju, Mandiri, Sejahtera dengan semboyannya Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri.


Selanjutnya Rila Pangesthi Guru SD Negeri 1 Platarejo Kecamatan Giriwoyo sebagai peserta desiminasi yang pertama menyampaikan inovasi di sekolahnya yang diberi nama “AKSI MBAH ANIK”. Aksi Mbah Anik merupakan akronim dari Aspirasi dalam Kreasi Limbah Nonorganik. Beliau menyampaikan bahwa SD Negeri 1 Platarejo yang terletak di Dusun Ngampohan RT 003 RW 001 Desa Platarejo Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri memiliki latar belakang Pendidikan berbasis lingkungan dilakukan melalui pendidikan lingkungan yang diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan dan dapat dilakukan saat jam pelajaran ataupun di luar jam pelajaraan dalam proses belajar dan mengajar. Peningkatan karakter perduli lingkungan dibina melalui isu-isu lingkungan yang terjadi saat sekarang maupun pada masa yang akan datang, dikenalkan serta diajarkan kepada siswa tentang bagaimana mengatur lingkungan. Hal ini selaras dengan visi SDN 1 Platarejo “Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Berbudaya, Cerdas, Terampil dan Peduli Lingkungan”. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan edukasi terhadap peserta didik tentang penggunaan, dampak, dan manfaat yang dapat dihasilkan dari kreasi limbah anorganik seperti bahan plastik, botol dan kardus. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan seluruh elemen pendidikan baik kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa. Adapaun langkah-langkah yang dilakukan antara lain : 1 Mendiskusikan permasalahan yang ada di SDN 1 Platarejo, 2 Membentuk pembagian tugas dalam tim, 3 Sosialisasi rencana kegiatan, 4 Melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan rencana, 5 Melakukan pameran karya yang telah dilaksanakan, 6 Melakukan evaluasi dan refleksi bersama. Dalam pemaparannya hasil kreasi dari bahan limbah an organik yang telah dibuat, dipamerkan dalam kegiatan gelar karya sekolah. Hal ini melibatkan seluruh warga sekolah, baik Korwil, Kepala Desa dan perangkat serta paguyuban orang tua siswa dari Fase A sampai Fase C. Melalui pameran tersebut, memberikan dampak positif khususnya memberikan ruang apresiasi bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menciptakan sebuah karya dengan memanfaatkan limbah plastik atau kardus sebagai kreasi yang menyenangkan.



Desiminasi kedua Endang Martuti yang merupakan guru SMP Negeri 2 Jatisrono menyampaikan WeRo (Wedang Espero) dari ToGaLamPot. Beliau menyampaikan latar belakang dari SMP Negeri 2 Jatisrono dimana merupakan sekolah yang menawarkan bagaimana mengajak peserta didik untuk akrab dengan alam sekaligus menjadikan semangat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Peserta didik memiliki sikap mental yang kuat, ia menjadi penyayang terhadap tumbuhan, binatang, dan juga alam sekitar serta memiliki sikap yang baik dan ramah terhadap lingkungan alam. Karakter peduli lingkungan merupakan karakter yang wajib di implementasikan bagi sekolah disetiap jenjang pendidikan. Di sisi lain, sekolah alam merupakan sekolah yang menggunakan pembelajaran berbasis alam atau sekolah yang menggunakan pendekatan pada alam. Sekolah alam harapannya lebih menonjol dalam membentuk karakter peserta didik yang peduli terhadap lingkungan. SMP Negeri 2 Jatisrono memiliki lahan seluas 19.500 m2 sehingga mempunyai hutan sekolah dengan keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang sangat tinggi. Keanekaragaman tumbuhan di SMP Negeri 2 Jatisrono terdapat sekitar 2.000 lebih jenis tumbuhan yang di dominasi tanaman keras, tumbuhan hortikultura, bunga, buah-buahan dan tanaman toga atau empon-empon (apotik hidup) sehingga di lingkungan kebun sekolah banyak di hasil tanaman rempah-rempah yang dapat di manfaatkan sebagai obat herbal/tradisional atau makanan dan minuman. Terdapat berbagai cara atau jalan dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, bisa yang mencakup dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran tentang tanaman apotik hidup yang ada di SMP Negeri 2 Jatisrono selain di tanam di kebun sekolah juga di tanam di pot yaitu dalam bentuk TOGALAMPOT ( Tanaman Obat Keluarga Dalam Pot) dalam hal digunakan untuk pembelajaran/edukasi pada siswa-siswi tentang manfaat dari berbagai macam jenis tanaman yang termasuk dalam apotik hidup/toga untuk kesehatan. Dalam edukasi/pembelajaran tentang manfaat tanaman rempah- rempah/apotik hidup salah satu dapat di buat minuman yaitu WeRo (wedang espero) minuman dengan bahan-bahan yang berupa rempah-rempah dan empon-empon yang berasal dari kebun/hutan SMP Negeri 2 Jatisrono. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman, sedangkan espero berarti SMP Loro (2). Wedang espero disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna coklat cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe dan merica. Tujuan dalam kegiatan ini adalah : Memanfaatkan lahan kebun sekolah sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis, Dapat memproduksi wedang espero yang berupa minuman herbal/minuman tradisional yang berasal dari tanaman toga/apotik hidup di kebun sekolah, Meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman toga/apotik hidup di sekolah/masyarakat, Meningkatkan kemandirian peserta dalam hal penyediaan minuman tradisional hingga tidak tergantung dari minuman buatan pabrik, Melestarikan minuman leluhur budaya jawa.



Sri Haryani dari SMP Negeri 1 Ngadirojo sebagai peserta desiminasi terakhir menyampaikan SeGoRo LamPah Dorong Espensa Go Asean Eco School. Terdapat tiga kata kunci dalam kegiatan ini yaitu Reduce yang memiliki arti mengurangi sampah, Reuse yang berarti menggunakan kembali, dan Recycle yang berarti mendaur ulang. Yang menjadi latar belakang masalah kegiatan ini adalah Sampah menjadi problema klasik yang selalu dihadapi oleh penduduk bahkan sampah merupakan permasalahan yang mendunia terutama sampah plastik. Karena kuantitas maupun tingkat bahayanya, sampah terutama sampah plastik yang tersusun dari bahan kimia sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan. Sampah plastik di Indonesia sendiri mendapatkan angka yang cukup tinggi dan sangat memprihatinkan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Tambahnya, dari latar belakang masalah tersebut perlu dilakukan pengolahan sampah untuk mengubah sampah plastik menjadi karya yang memiliki nilai jual dan estetika. Program pemanfaatan limbah plastik sebagai barang yang lebih bermanfaat, secara bersama-sama dengan SeGoRo LamPah (Semua Bergotong Royong Memilah Sampah ) SMP Negeri Ngadirojo Sekolah Adiwiyata mulai tahun2010 Tahun 2023 memperoleh Adiwiyata Mandiri Tahun ini menuju Asean Eco School. Kegiatan tersebut meliputi Program Pemanfaatan Lingkungan di SMP Negeri 1 Ngadirojo sebagai inovasi : Piza Cabe (Pisah Sampah Jadi Berkah), Malibu (Manisan Lidah Buaya), Si Mapan (Inovasi Masa Depan Akuaponik), Jargo(Jaran Goyang Jahe Racikan Nggo Tombo Mriyang). Kesimpulannya Dengan SeGoRo LamPah (Semua Bergotong Royong Memilah Sampah )Semua warga sekolah Espensa Jaya Dapat mengurangi sampah menjadi lebih berkah.



Di akhir kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab peserta webinar dengan pada peserta desiminasi dan para peserta yang bertanya diberikan hadiah menarik dari panitia.


