Views: 0

 


Wonogiri – SMP Negeri 7 Wonogiri menggelar diklat kurikulum di awal tahun pelajaran 2020/2021 secara tatap muka di aula SMP Negeri 7 Wonogiri. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 15 Juli 2020 dengan Narasumber adalah Bapak Drs. Marno, M.Pd. selaku pengawas pembina untuk SMP Negeri 7 Wonogiri. Acara yang dihadiri oleh seluruh guru SMP Negeri 7 Wonogiri ini memiliki tujuan untuk mematangkan persiapan dalam menjalankan roda pendidikan di sekolah khususnya dan di Kabupaten Wonogiri pada umumnya. Karena acara digelar masih dalam suasana pandemi Covid-19, maka tentu saja protokol kesehatan tetap diutamakan. Suasana terasa sedikit berbeda, karena acara digelar di aula SMP Negeri 7 Wonogiri dengan penataan tempat duduk peserta yang berjauhan, semua peserta bermasker, dan tentu saja menghindari kerumunan.
          Acara dimulai dengan pengantar dan pembukaan dari Kepala SMP Negeri 7 Wonogiri, Ibu Riyatmi, S.Pd., M.Pd. Selaku pimpinan di SMP Negeri 7 Wonogiri, beliau mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Bapak Drs. Marno, M.Pd selaku pengawas pembina dan memohon supaya Bapak Pengawas berkenan memberi pencerahan dan membersamai seluruh peserta diklat ini dengan baik. Ke depan tentu saja pembimbingan dan pendampingan terkait perangkat pembelajaran tetap terus dilaksanakan. Kepada seluruh peserta, Ibu Kepala Sekolah mengajak untuk dapat mengikuti acara dari awal sampai akhir dengan saksama. “Mari gunakan momentum ini untuk belajar terkait kurikulum pada umumnya, dan khususnya terkait perangkat pembelajaran. Walaupun sekarang masih suasana pandemi, tetap persiapan mengajar kita matangkan. Justru inovasi-inovasi dalam pembelajaran mari kita ciptakan dan tingkatkan,” ajaknya.
          Acara inti adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber yakni Bapak Drs. Marno, M.Pd. selaku pengawas pembina SMP Negeri 7 Wonogiri. Di awal paparannya, beliau mengajak kepada seluruh peserta diklat untuk senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki kita dapatkan sampai detik ini. Perenungan tentang sulitnya bertahan di kehidupan sekarang karena adanya pandemi, harus benar-benar menjadi pengingat bahwa betapa beruntungnya menjadi guru (PNS) yang hampir tidak kena dampak pandemi secara perekonomian. Oleh karenanya, bersyukur adalah poin utama yang harus selalu kita kedepankan.
          Materi yang disampaikan oleh narasumber digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu yang pertama, terkait KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan); dan yang kedua, adalah terkait persiapan perangkat pembelajaran para guru di SMP Negeri 7 Wonogiri. Untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 7 Wonogiri di awal tahun pembelajaran ini harus segera dipersiapkan dan divalidasi untuk kemudian dipakai sebagai pedoman dan arah langkah SMP Negeri  7 Wonogiri. Hal ini tentu sesuai dengan pengertian kurikulum yang sudah kita ketahui bersama. “Kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,” jelasnya.



          Dalam KTSP SMP Negeri 7 Wonogiri harus memuat latar belakang mengapa kurikulum harus dikembangkan. Hal ini harus melihat kondisi ideal dan kondisi riil di sini. Maka harus ada analisis konteks yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan kurikulum di SMP Negeri 7 Wonogiri yang tentu saja mengacu pada landasan pengembangan kurikulum.  Selain analisis konteks dan landasan pengembangan, berikut hal-hal yang juga harus ada di dalam KTSP. Antara lain: visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, Standar Kompetensi Lulusan, Struktur dan muatan kurikulum, peraturan akademik, dan juga kalender pendidikan. “Maka di awal tahun pembelajaran seperti sekarang ini sekolah harus memiliki Tim Penjamin Mutu Sekolah yang harus sudah mempersiapkan hal-hal yang harus ada di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan khususnya SMP Negeri 7 Wonogiri,” tambahnya.
          Kemudian untuk guru, wajib hukumnya memiliki perangkat pembelajaran. Di awal tahun pemebelajaran ini mestinya semua guru sudah siap dengan perangkatnya. Walaupun masih dalam suasana pandemi, rencana atau skenario pembelajaran harus tetap disiapkan. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu pembelajaran jarak jauh. Yang harus disiapkan oleh guru antara lain: rincian minggu efektif, prota, promes, silabus, RPP, rancangan penilaian, dan KKM. “Harap segera membuat perangkat pembelajaran, nanti saya lihat, divalidasi, dan segera diunggah di E-KTSP,” pintanya.
Di akhir paparannya, narasumber mengajak seluruh peserta diklat untuk segera mewujudkan kurikulum SMP Negeri 7 Wonogiri, dan menjadikannya sebagai pedoman.  Kemudian pada sesi tanya jawab narasumber menjawab beberapa pertanyaan dari peserta diklat. Tepat pukul 14.00 kegiatan selesai dan semua berjalan dengan lancar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *