Views: 12

Nunuk Dwi Srianti, S.Pd_SMP Negei 4 Pracimantoro


Dalam kehidupan sehari-hari, kita cukup akrab dengan kata sampah. Sampah adalah sisa-
sisa buangan yang tidak terpakai lagi. Sampah dapat berasal dari manusia, hewan, atau tumbuhan. Sampah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, yaitu sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain. Sampah organik dapat terurai secara alami dan bisa diolah menjadi kompos dan sampah anorganik sampah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak mudah terurai, seperti plastik, kaca, dan logam. Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi produk baru.


Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, menjadi wilayah yang
masyarakatnya masih mengelola sampah dengan cara yang salah. Masyarakat di desa ini
diketahui masih menggunakan cara tradisional untuk mengelola sampahnya yaitu dengan
membakar sampah tersebut. Tentunya hal ini dapat menjadi bumerang bagi warga Desa
Wonodadi sendiri karena pembakaran sampah dapat menyerang kesehatan manusia. Hal ini
yang dapat menjadi perhatian guru dan tenaga kependidikan SMPN 4 Pracimantoro, dimana
sekolah berada di lingkungan desa Wonodadi, yang tentunya dampak dari pengelolaan sampah
yang salah akan berakibat ke peserta didik dan warga sekolah juga, maka dari itu kami pihak
sekolah mengarahkan dan mengajak peserta didik untuk mengolah kembali atau memanfaatkan
kembali sampah plastik yang sudah tidak digunakan untuk dijadikan karya yang cantik dan
tentunya membutuhkan kreativitas dari semua warga sekolah.


Ada banyak prinsip pengelolaan sampah, biasa dikenal dengan istilah 4R yang terdiri
dari reduce, reuse, recycle, dan replace. Dari paparan di atas, maka kami berinisiatif untuk
menjadikan peserta didik menjadi kreatif, kami menerapkan prinsip daur ulang (recycle).
Langkah-langkah dalam pelaksanaan, pertama peserta didik mengumpulkan sampah kemudian
memilah sampah, membersihkan sampah plastik, pengolahan sampah. Peserta didik berkarya bekerjasama dengan kelompok masing-masing. Selain menanamkan pendidikan karakter
kepada peserta didik tentang kemandirian, kerjasama, kreatif, peduli terhadap lingkungan,
banyak hal positif dari kegiatan ini, yaitu menjadikan tempat belajar atau lingkungan sekolah
menjadi bersih, menambah wawasan peserta didik dan menghasilkan karya yang cantik.